renungan alkitab tentang kasih

GerejaKristen Protestan Indonesia. Sedikit melanjutkan renungan kemarin mengenai pentingnya memiliki hati yang gembira dalam bekerja hari ini mari kita fokus kepada bagaimana besarnya kuasa dibalik ucapan syukur. Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 75. Renungan - Gereja Kristen Protestan Indonesia. Langsung saja simak doanya di bawah ini. Ayat Alkitab Tentang Janji Tuhan-Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. - Yohanes 3:16 11Ayat Alkitab Tentang Kasih Tuhan. by Jimmy Core Voes. Tuhan menunjukkan kepada kita cinta tanpa syarat setiap hari dia memberi kita kesempatan menghirup udara pagi, saat kita dan keluarga , bangun dari tempat tidur dan melakukan semua aktivitas kehidupan kita sehari-hari, semua percaya, bahwa tindakannya menunjukkan kasih Tuhan. RenunganTentang Ketaatan Semoga kita semua menyadari, bahwa tidak ada dosa yang boleh masuk kerajaan Surga , karena Tuhan itu suci, maka tidak ada yang najis bisa berada di hadiratNya. Wahyu 21:27 Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di AyatAlkitab tentang cinta sejati Pernah merasa bingung dan galau tentang cinta sejati? Nggak perlu merasa tersesat, Bela. Sebenarnya, Tuhan telah sampaikan makna cinta sejati melalui ayat Alkitab-Nya. Ini beberapa ayat Alkitab tentang cinta sejati. 1 Korintus 13:4-5 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Wat Is De Beste Dating App. Ilustrasi Ayat Alkitab Tentang Kasih, sumber Kristiani NewsYesus mengajarkan umatnya untuk berlaku cinta kasih dalam kehidupannya di bumi. Tak ada satupun ajaran-Nya yang mengajak kita untuk saling membenci satu sama lain, hal ini tertuang dalam ayat Alkitab tentang kasih yang akan hadir dalam kesempatan kali ini. 17 Ayat Alkitab tentang kasihBerikut ini adalah bukti cinta kasih Allah Bapa yang Maha Kuasa bersama dengan putera-Nya yang agung, Yesus Kristus dalam kutipan ayat Alkitab tentang kasih, antara lainKita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih!Aku mengasihi TUHAN, sebab Ia mendengarkan suaraku dan permohonanku."Aku mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu karunia Tuhan Yesus menyertai Timotius, anakku yang kekasih kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul Tuhan kita, Yesus aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan kepada Trifena dan Trifosa, yang bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan. Salam kepada Persis, yang kukasihi, yang telah bekerja membanting tulang dalam pelayanan Engkau, ya Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah m kasih dan sejahtera dan kasih dengan iman dari Allah, Bapa dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai sekalian adalah kumpulan ayat Alkitab tentang kasih, semoga berguna ya.Adelliarosa Renungan Harian Kristen hari ini Juli 2020. Amsal ini cukup jelas. Jika seseorang membenci orang lain, maka yang selalu diingatnya adalah pelanggaran yang telah dilakukan orang yang dibencinya itu. Membenci orang melibatkan otak kita untuk mengingat-ingat pelanggarannya dan hati kita untuk menaruh rasa dendam. Kemudian dengan sengaja kita menjauhkan diri dari orang yang kita benci. Kasih tidak demikian. Bila seseorang mengasihi orang lain, dia tidak akan mengingat-ingat pelanggaran-pelanggarannya. Dia tidak ingin mengingat atau memperhatikan kesalahan-kesalahannya. Bila ada orang menunjukkan kesalahan dan kelemahan kekasih kita, kita akan berusaha sebisa kita menyebutkan kebaikannya. Kasih melindungi dan menutupi kesalahan orang. Di I Korintus 13 Paulus menegaskan bahwa kasih itu …. “tidak menyiimpan kesalahan orang … menutupi … , percaya …., mengharapkan …. dan sabar menanggung segala sesuatu” 5, 7. Ciri menutupi atau melindungi adalah wujud kasih yang penting. Oleh karenanya, patut disayangkan dan bahkan menyedihkan bilamana kita menyaksikan orang tua yang menjelek-jelekkan anaknya di depan umum. Demikian pula, kita menjadi sedih, bila mendengar seorang anggota jemaat tega mengeritik habis-habisan seorang anggota lainnya. Kasih itu sabar dan murah hati ayat 4. Allah itu kasih. Allah tidak menginginkan pertikaian atau perselisihan. Dia mendamaikan orang berdosa dengan diriNya. Kasih setiaNya tidak terukur Mazmur 10311, 12. Dan, dalam Yesus Kristus Dia menghapus segala dosa kita karena di dalam Yesus Allah telah mencurahkan seluruh kasihNya kepada kita. Percayakah kita? Tidak sesuatu apapun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Yesus Kristus. Bacaan Alkitab Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala 1012 ANAK DAN NAMA Kemarin kita membaca tentang nama Musa yang diberikan oleh puteri Firaun. Nama itu berarti “karena aku telah mengambilnya dari air” Keluaran 210. Suka atau tidak, nama itu menempel kepada anak Musa. Mungkin seorang anak laki-laki tidak peduli tentang bunyi dan arti namanya, tetapi anak wanita berbeda. Mereka biasa lebih memperhatikan dan membanding-bandingkan nama mereka dan nama teman-teman wanita lainnya. Sebenarnya, nama itu cukup penting dan biasanya orangtua tidak akan main comot saja. Jauh-jauh hari sebelum anak dilahirkan nama sudah disediakan, yaitu yang lahir laki-laki, ya namanya laki-laki dan bila yang lahir perempuan, namanya juga yang cocok untuk anak perempuan. Ada kalanya, memang orangtua berubah pikiran karena pada saat bayi lahir, terjadi suatu peristiwa yang ingin diingat untuk orangtua anak itu tercermin dalam nama itu, seperti “untung” atau “selamat” Nah, sewaktu Yohanes Pembaptis lahir seluruh kerabat datang pada saat upacara pemberian nama itu. Biasanya nama ayah atau nama kakak adalah pilihan yang lazim dan terbaik. Jadi, semua orang mengharapkan si anak itu diberi nama Zakharia. Namun kedua orangtua itu sendiri yang tidak setuju. Itu kan aneh? Waktu Zakharia ayah bayi itu belum bisa bicara, maka dia minta batu tulis dan menuliskan nama “Yohanes”, artinya “Tuhan itu Pengasih”. Mengapa nama Yohanes bagus artinya? Karena nama itulah pemberian Tuhan Allah Lukas 113. Pada saat kita dilahirkan kembali sebenarnya kita masing-masing diberi nama “Kristen” oleh Tuhan, karena nama Kristen berarti “Kristus kecil”. Harapan Tuhan terhadap setiap kita adalah bahwa kita memperagakan kasih Kristus. Kalau kita anak Allah, bukankah itu suatu keharusan? I Petrus 416 Tuhan, mampukanlah kami untuk mewujudkan kasihMu. Roh Kudus, tolonglah kami tidak menyembunyikan dan menutup-nutupi kasih Yesus. Dalam namaNya. Amin Bacaan Alkitab Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini Namanya adalah 163 - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Hukum Kasih Allah. RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab Tobit 6 10-11; 7 8 dan bacaan Injil Markus 12 28b-34. Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 8 Juni 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil. "Ya Tuhan, bukan karena nafsu birahi kuambil saudariku ini, melainkan dengan hati benar. Demikian doa bersama yang dibuat Tobia dan Sara." Mengenai Sara sebenarnya dianggap sebagai wanita terkutuk karena tujuh kali menikah dan semua suaminya meninggal pada malam perkawinan. Tapi setelah Sara diberikan kepada Tobia oleh ayahnya Raguel, mereka berdua mengawali tidur malam mereka dengan doa bersama ternyata mereka terlepas dari bencana. Di sini hal yang ditekankan adalah bukan nafsu birahi orang menikah. Tapi karena hati benar dan karena itu mereka setia berdoa. Mereka bersama membuka diri dan menghadirkan kasih Allah yang membebaskan mereka dari bencana. Baca juga Renungan Harian Katolik Rabu 7 Juni 2023, Iman Menuntun Kita kepada Kebijaksanaan Hidup bersama memang selalu diatur oleh hukum dan peraturan. Meskipun demikian belumlah menjadi jaminan untuk manusia bisa hidup damai dan tanpa konflik. Karena itu, Yesus menekankan tidak semata adanya hukum. Tapi hukum yang mengandung kasih yang tinggi akan kemanusiaan. Hukum yang membebaskan dan mengarah kepada hidup damai dan saling melindungi. Itulah hukum kasih Allah. Teks Lengkap Bacaan 8 Juni 2023 BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Kamis 8 Juni 2023. Tokopedia Bacaan Pertama – Tobit 610-11;7 Tobia dan Rafael tiba di Media dekat kota Ekbatana Bacaan dari Kitab Tobit Dalam perjalanannya, Tobia dan Rafael memasuki negeri Media dan sudah sampai dekat kota Ekbatana. Lalu berkatalah Rafael kepada Tobia, “Saudara Tobia!” Sahut Tobia, “Ada apa?” Rafael menyambung, “Malam ini kita harus bermalam pada Raguel." Dia itu seorang kerabatmu, dan mempunyai seorang puteri bernama Sara.” Ketika mereka tiba di Kota Ekbatana, berkatalah Tobia kepada temannya, “Saudara Azarya, antarkanlah aku langsung ke rumah Raguel, saudara kami.” Ia pun lalu mengantarkannya ke rumah Raguel. Raguel sedang duduk pada pintu pelataran rumahnya. Mereka memberi salam kepada Raguel. Dia membalas, katanya, “Banyak salam, Saudara-saudara. Selamat datang!” Lalu mereka dipersilahkannya masuk. Kemudian Raguel berkata kepada Tobia, Tuhan memberkati Engkau, Nak. Engkau adalah putera seorang mulia dan baik! Alangkah celakanya ayahmu! Orang yang begitu baik dan dermawan itu menjadi buta!” Kemudian Raguel menyembelih seekor domba betina dari kawanannya, dan ia menyambut Tobia dan Rafael dengan ramah. Sesudah mencuci dan membasuh diri mereka duduk makan. Berkatalah Tobia kepada Rafael, “Saudara Azarya, katakanlah kepada Raguel, supaya saudariku Sara diberikannya kepadaku.” Mendengar perkataan itu berkatalah Raguel kepada pemuda itu, “Makan dan minumlah, serta bersenang-senanglah malam ini. Memang, Saudara, tak seorang pun lebih berhak mengambil Sara, anakku, sebagai isterinya, daripada engkau. Karena itu aku tidak berwenang lagi memberikannya kepada seseorang kecuali kepadamu. Sebab engkaulah yang paling karib. Tetapi, anakku, aku harus memberitahukan kebenaran. Sara sudah kuberikan kepada tujuh laki-laki di antara saudara kita! Tetapi semuanya mati pada malam pertama menghampiri Sara. Maka anakku, baiklah sekarang makan dan minum saja. Tuhan akan mengambil tindakan bagimu!” Tetapi sahut Tobia, “Aku tidak akan makan atau minum apa-apa, sebelum engkau mengambil keputusan tentang diriku.” Maka jawab Raguel, “Baiklah! Sara kuberikan kepadamu sesuai dengan ketetapan kitab Musa. Allah sudah memutuskan, bahwa Sara harus diberikan kepadamu. Maka hendaklah menerima saudarimu ini. Mulai sekarang ini engkau menjadi kakaknya, dan ia menjadi adikmu. Semenjak hari ini ia diberikan kepadamu untuk selama-lamanya. Dan, anakku, semoga kamu kamu pada malam ini juga diberkati oleh Tuhan semesta langit. Semoga Ia menurunkan kasih setia dan damai sejahtera atas dirimu.” Lalu Raguel memanggil Sara, anaknya. Ketika Sara datang, Raguel memegang tangannya, dan dengan demikian ia menyerahkan Sara kepada Tobia, sambil Berkata, “Sungguh, sesuai dengan hukum Taurat ia kupercayakan kepadamu dan seturut ketetapan yang tersurat dalam kitab Musa ia kuberikan kepadamu menjadi isterimu. Ambillah dia, dan antarkanlah kepada ayahmu dengan sehat walafiat. Moga-moga Yang Berkuasa di surga menganugerahkan damai sejahtera kepada kamu berdua. Selesai makan dan minum mereka semua mau pergi tidur. Tobia diantar ke kamar yang sudah disiapkan untuk mereka. Setelah masuk kamar tidur, Tobia dan Sara berdoa dan mohon supaya mereka mendapat perlindungan. Mereka memanjatkan doa sebagai berikut Terpujilah Engkau, ya Allah lelluhur kami, dan terpujilah nama-Mu sepanjang sekalian abad. Hendaknya sekalian langit memuji Engkau, dan juga segenap ciptaan-Mu untuk selama-lamanya. Engkaulah yang telah menjadikan Adam, dan baginya telah Kaubuat Hawa istrinya sebagai pembantu dan penopang. Dari mereka berdua lahirlah umat manusia seluruhnya. Engkau pun bersabda, Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja, mari Kita menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia’. Ya Tuhan, bukan karena nafsu birahi kuambil saudariku ini melainkan dengan hati benar. Sudilah kiranya mengasihani kami berdua, dan membuat kami menjadi tua bersama.” Serentak berkatalah mereka, “Amin! Amin!” Kemudian mereka tidur semalam-malaman. Demikianlah Sabda Tuhan. USyukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan – Mzm 128 Refr. Berbahagialah semua orang yang takwa kepada Tuhan. 1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu! 2. Istrimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu! 3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu. Bait Pengantar Injil – Mzm 11934 Refr. Alleluya. Berilah aku pengertian, maka aku akan mentaati hukum-Mu, aku akan menepatinya dengan segenap hati, ya Tuhan. Bacaan Injil – Markus 1228b-34 Hukum yang terutama Inilah Injil suci menurut Markus Pada suatu hari datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus, dan bertanya, “Perintah manakah yang paling utama?” Yesus menjawab, “Perintah yang utama ialah Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang Esa! Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua, ialah Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri’. Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini. Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Dia itu esa, dan tak ada Allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan persembahan.” Yesus melihat betapa bijaksananya jawaban orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.” Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus. Demikianlah Sabda Tuhan. U Terpujilah Kristus. Renungan Harian Katolik lainnya Ikuti berita di GOOGLE NEWS Renungan Harian Kristen hari ini 19 Januari 2020. Bacaan Alkitab “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi, besar kesetiaan-Mu!” Ratapan 3 22-23 Ketika kehidupan kita berjalan dengan baik; keluarga yang berbahagia, karier menjanjikan, penghasilan cukup, badan sehat segarbugar, bahkan ketika kita masih dapat menghirup udara gratis, kita percaya itu karena kasih Tuhan. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang penuh dengan pergumulan hidup; entah mereka yang mengalami kelaparan, sakit, keluarga berantakan, kemiskinan, teraniaya atau mereka juga terancam hidupnya sebagai akibat dari kerusuhan massal di daerah tertentu? Apakah Tuhan tidak mengasihi mereka? Apakah kasih setia Tuhan tidak tinggal dalam hidup mereka? Sebelum menjadi seorang raja yang masyhur, Daud pernah mengalami situasi sulit 15 tahun lamanya. la menjadi buronan Saul, ia pernah merasa terancam dan ketakutan, kecewa, merasa sendiri dan tak berdaya. Dalam kesesakannya ia berseru, “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” Tetapi Allah sesungguhnya tidak meninggalkannya. Dalam penderitaan dan kesulitan yang menderanya, Tuhan sesungguhnya sedang menggemblengnya menjadi sosok pribadi yang memiliki karakter kualitatif sebagai seorang raja bagi umat Israel. Demikian pula kita saat ini. Pada saat kita mengalami kesulitan, Tuhan memberi kita kekuatan. Kala kita mempunyai persoalan, Tuhan memberikan kebijaksanaan untuk mengatasinya. Kita bekerja keras dalam pekerjaan; Tuhan memberikan kita semangat untuk menjalaninya. Kita tetap tidak dibiarkan-Nya hidup kita baik kemarin sampai saat ini telah membuktikan betapa kasih setia Tuhan berlaku di sepanjang hidup kita, baik di puncak suka maupun di lembah duka. Karena itu, kita tidak perlu cemas akan hari esok. Seperti kepada Daud, Tuhan menjanjikan bahwa kerajaannya akan kokoh untuk selama-lamanya. Janji itu telah digenapi dalam Yesus Kristus – putera Daud. Dia jugalah yang telah menjadikan kita pewaris kerajaan Allah, yang kelak akan kita nikmati pemenuhannya. Janji itu sudah pasti, karena Kristus telah membayarnya dengan darah-Nya sendiri. Terpujilah Tuhan karena kasih setia-Nya dalam hidup kita, kemarin, hari ini dan kekal selama-lamanya. Sehingga kita pun dapat menyongsong masa depan dengan langkap tegap tanpa bimbang atau takut. Fokus Hidup – “Mengapa kita harus mengasihi? Seperti apakah mengasihi dengan kasih Kristus? Simak renungan berjudul Mengasihi dengan Kasih Kristus Efeses 52 ini.” Bacaan ayat Efesus 52 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah. Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus menasihati mereka untuk hidup di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus mengasihi mereka dengan menyerahkan diri-Nya sebagai penebus dosa manusia. Hal ini juga merupakan nasihat kepada kita. Allah sudah memberikan teladan kepada kita dengan pengorbanan Yesus, Anak yang dikasihi-Nya sebagai perdamaian di antara kita dengan Allah dan mengangkat kita menjadi anak-anak Allah. Yesus sudah menjadi persembahan yang harum bagi Allah, demikian juga kita sekarang. Itulah manifestasi kasih yang sempurna. Dan Allah menghendaki kita untuk memanifestasikan kasih dalam hidup kita melalui wujud perbuatan iman atau buah Roh. Kita seharusnya menghasilkan buah Roh. Baca juga Mencintai Walau Harus Terluka, Ini Bukti Kasih Kehidupan kekristenan tak dapat dipisahkan dari kasih, artinya setiap orang yang percaya kepada Kristus harus memiliki kasih dalam hidupnya. Kasih seperti apa? Bukan kasih yang hanya digembar-gemborkan di atas mimbar atau ditulis dalam slogan dengan huruf besar dan tinta berwarna supaya menarik banyak orang, tetapi kasih yang diwujudkan dalam tindakan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Mengapa? “… sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih” 1 Kor. 47-8. Oleh karena itu, setiap orang Kristen diperintahkan untuk hidup di dalam kasih. Jadi, mengasihi dengan kasih Kristus adalah gaya hidup orang Kristen. Tuhan Yesus berkata, “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi” Yoh. 1335. Identitas orang percaya bukan hanya terlihat dari pengakuannya saja di muka umum bahwa dia adalah orang Kristen, melainkan juga dengan mendemonstrasikan kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Orang percaya harus hidup saling mengasihi dengan kasih Kristus. Hidup dalam kasih berarti harus membuang semua sifat “manusia lama” kita yang cenderung egois, mementingkan diri sendiri dan tidak punya kepedulian terhadap orang lain. Bukan hanya mengasihi orang yang mengasihi kita, tetapi juga mampu mengasihi orang yang telah menyakiti dan membenci kita. Baca juga Mengasihi Tuhan Tanpa Syarat! Buktikan Iman Saudara… Bila kita tetap memperlihatkan kasih kita kepada Kristus dengan menanggalkan manusia lama yang cenderung egois dan mementingkan diri sendiri, maka kita sedang mengalahkan dunia dengan segala kemewahan dan kegemerlapannya yang sewaktu-waktu bisa memperdaya kita dengan kesombongan dan keangkuhan. Yang terutama dari itu, kita seharusnya mau belajar meneladani kasih Yesus. Dalam kasih-Nya, Yesus memberikan teladan yang luar biasa. Di mana kasih Yesus adalah kasih yang tidak memandang muka, tidak memandang waktu, tanpa pamrih dan tanpa syarat Beberapa renungan berikutnya akan membahas tentang kasih Yesus ini, yakni tanpa pandang muka, hingga tanpa syarat. Itulah mengasihi yang dikehendaki oleh Kristus Yesus di dalam kita, di mana kasih Kristus mewarnai hidup kita dan kita pun mewarnai sekeliling kita dengan kasih-Nya. Milikilah kasih Kristus sehingga dunia melihat Kristus di dalam kita dan kita pun menjadi berkat bagi sekitar kita. DOA Bapa, ajarku untuk dapat mengasihi dengan kasih-Mu, dan biarlah aku terus menjadi berkat bagi banyak orang. Dalam nama Tuhan Yesus. Amin. Dilarang meng-copy dan publish ulang tulisan ini, tanpa seijin penulis Jika Anda merasa diberkati dengan artikel “Mengasihi dengan Kasih Kristus Efeses 52” ini, bagikanlah ke sosmed Facebook, Twitter, Linkedin, dll. Anda. Like Sukai juga Fanspage Facebook Fokus Hidup yang ada di situs ini atau klik DI SINI untuk mendapatkan info-info terbaru dari Dan bergabunglah juga dengan grup Facebook Fokus Hidup dengan cara klik DI SINI. Silahkan tinggalkan komentar Anda di bawah artikel ini untuk menanggapi, bertanya, ataupun memberikan saran dan kritik. Kunjungi juga beberapa artikel di bawah ini yang menguatkan iman Saudara! Kasih kepada Keluarga Seiman dengan Agape Kasih Kepada Saudara atau Ipar dengan Seharusnya Kasih Kepada Anak dengan Seharusnya Kasih Kepada Pasangan Hidup yang Seharusnya Kasih Kepada Orang Tua atau Mertua Menebar Kasih Agape dalam Keluarga About The Author julian JT. Lulusan S1 Teologi di STT Lintas Budaya Jakarta. Berkarya dalam tulisan renungan Kristen, pengkhotbah, web content, dan pengajar. Quote "Fokus hidup orang percaya sejatinya ialah menjadi serupa dengan Kristus."

renungan alkitab tentang kasih